Dalam berbisnis atau bekerja remote, sangat penting untuk membuat target pencapaian personal. Disamping urusan target pekerjaan, membuat target pribadi biasanya meningkatkan produktifitas. Mari bahas dari segi kerja remote, dalam kerja remote ada dua jenis pembayaran yang tersedia, fix rate dan hourly. Fix rate dibayar berdasarkan per projek, tapi hourly dibayar berdasarkan jam kerja.
Nah dalam kedua metode pembayaran ini, penting melakukan target pencapaian. Misal kita kerja dengan system fix rate, maka perlu memahami berapa lama pekerjaan itu akan diselesaikan. Buat target minimal pengerjaan dan waktu maksimal. Fungsinya untuk apa? Agar bisa mengukur pencapaian dan melakukan evaluasi diri. Demikian juga ketika mengambil pekerjaan pembayaran per jam, wajib paham berapa jam maksimal kita mengerjakan.
Kenapa harus ada evaluasi setelah pembuatan target pencapaian? Kalau berdasarkan pengalaman pribadi yang paling penting untuk mengetahui kemampuan produktif otak berapa lama dan juga mengetahui kelambanan otak dalam menyelesaikan pekerjaan, Karena dengan kedua variable ini, kemampuan dan kelambanan, maka evaluasi bisa dilakukan lebih akurat.
Menetapkan Tujuan Kerja
Setelah membuat target pencapaian dan evaluasi diri, waktunya menentukan tujuan kerja untuk apa. Sepenting itu mengetahui tujuan kerja, dengan mengetahuinya biasanya bekerja menjadi lebih menyenangkan, setidaknya lebih menerima dengan setiap tantangan kerja. Untuk apa bekerja khususnya remote? Apa yang ingin diraih dengan bekerja remote? Kenapa itu harus bisa diraih? Poin-poin ini adalah poin penentu tujuan kerja remote.
Umumnya, memilih kerja remote karena ingin tetap di rumah aja, atau memang lebih nyaman kerja sendiri tanpa ada keramian seperti kerja dari kantor pada umumnya. Ada beberapa tipe manusia yang sangat aktif ketika bermain tunggal dengan kata lain bekerja sendiri, tapi akan merasa stuck ketika kerja kelompok atau bekerja di keramaian. Maka dengan mengetahui kelemahan ini, maka tujuan kerja remote menjadi lebih jelas.
Apa yang ingin diraih dengan kerja remote? Ingin bisa tetap berada di sisi orang tersayang atau keluarga, tapi bisa memenuhi kebutuhannya. Ingin punya waktu sendiri dalam bekerja. Biasanya orang yang bekerja remote, jauh lebih nyaman ketika bekerja malam hari, dan siang hari biasanya menjadi lebih santai dan bisa bersama keluarga. Walaupun ada juga yang siang malam memilih bekerja tapi secara umum lebih nyaman bekerja malam hari.
Evaluasi Rutin Produktivitas Pribadi
Setelah paham tujuan dari bekerja dan target sudah terpasang, waktunya evaluasi produktifitas diri. Terkesan sepele, tapi dengan evaluasi produktifitas pribadi, kita lebih paham diri sendiri dari segi kelemahan dan juga kekuatan. Ketika dua hal ini bisa diketahui maka evaluasi menjadi rutinitas yang menyenangkan. Karena dengan rutin evaluasi produktifitas pribadi, kita lebih paham kapan waktu terbaik kita bekerja, kapan waktu terburuk dalam bekerja, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan di waktu terbaik dan terburuk.
Mengevaluasi diri menjadi suatu keharusan ketika bekerja secara remote, karena tidak ada yang namanya supervisor yang mengingatkan deadline pekerjaan, maka wajib sebagai remote worker paham diri sendiri. Dengan evaluasi, kita bisa memberikan performa terbaik dalam bekerja sehingga rating di perusahaan bisa bagus dan menjadi portopolio terbaik kita.
Remote working dengan segala tantangan dan benefitnya, menjadi pilihan banyak pencari kerja, karena bisa kerja dimana saja, yang awalnya untuk tujuan baik, kadang bisa menjadi boomerang bagi diri sendiri. Karena bisa dimana saja, kapan saja sering kali pelaku remote working melakukan pekerjaan mepet deadline yang efeknya ke hasil yang kurang memuaskan. Itulah tujuan utama dari evaluasi.
Perbaikan Berkelanjutan
Evaluasi sudah, selanjut tahapan apa yang harus dilalui? Perbaikan berkelanjutan. Perbaikan bukan hanya untuk pekerjaan yang kurang memuaskan, tapi juga untuk pekerjaan baik. Perbaikan berkelanjutan ini memberikan apreasi tersendiri kepada diri sendiri. Ketika hasil evaluasi kebanyakan baik, maka berikan reward pada diri sendiri. Dan tetap lakukan perbaikan berkelanjutan di kebaikan itu.
Sama halnya ketika hasil evaluasi ternyata kebanyakan kurang baik, berikan sedikit tekan atau punishment pada diri sendiri. Dengan tujuan memberikan peringatan pada diri untuk selalu melakukan apapun dengan versi terbaik kita.
Dengan perbaikan berkelanjutan, kita bisa meminimalisir kelemahan dalam bekerja dan meningkatkan hal yang menjadi kekuatan. Perbaikan berkelanjutan ini biasanya akan memberikan habit baru pada diri sendiri. Mengasah kemampuan untuk mudah belajar hal baru. Dan kemampuan ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi pelaku remote working.
Bukankah ketika memutuskan terjun ke dunia remote working, kita sudah siap belajar hal baru? Budaya kerja baru serta target baru? Maka waktunya tentukan target, tujuan targar serta evaluasi berkelanjutan untuk memberikan hasil terbaik versi kita setiap harinya.