Strategi Efektif dalam Manajemen Media Sosial: Membangun Interaksi yang Berkelanjutan

Sosial media management menjadi penting ketika pebisnis sadar, kalau social media adalah salah satu gerbang terbesar untuk saling menemukan antara pebisnis dan konsumen. Sosial media sekarang bukan hanya untuk gaya-gayaan, tetapi menjadi branding, baik personal branding, bisnis branding, ataupun produk branding.

Aktif di social media juga bukan sekadar upload, karena kembali lagi ke tujuan awal pebisnis aktif di social media. Tujuan utama pebisnis di social media kan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan baru, terkoneksi dengan pelanggan lama. Nah makanya dalam memposting di social media seharusnya teratur dan sesuai branding dari bisnis itu sendiri.

Sosial media management menjadi penting ketika pebisnis mulai paham, apa yang seharusnya disajikan di social media mereka. Karena dengan adanya social media management, pebisnis bisa lebih tenang tanpa kawatir branding bisnis tidak sesuai. Selain itu konten yang disajikan juga jauh lebih jelas tujuan dan arahnya.

Interaksi dalam social media

Berinteraksi di social media, walau kesannya sederhana, tapi  nyatanya tetap tidak boleh asal. Ketika tujuan utamanya adalah membangun interaksi dengan pengguna baru, bukan berarti akun social media bisnis bisa terus melakukan spam DM, komen ke target audiens tersebut. Selain mengganggu, tentu kredibilitas akun sosmed juga menurun.

Interaksi yang tepat dalam social media adalah interaksi yang sewajarnya, contohnya, berikan like kembali kea kun yang melakukan like ke postingan kita. Balas DM yang masuk, balas komen yang ada. Bagaimana kalau belum ada like, komen dan DM? Apa yang harus dilakukan oleh akun bisnis? Cara paling sederhana adalah membuat postingan yang tepat sesuai dengan tujuan posting, target audiens, dan branding bisnis. Untuk penjelasan lanjut kita bahas di bagian strategi setelah ini ya.

Strategi social media managemen

Dalam membuat managemen social media, tetap dibutuhkan straregi yang tepat agar tujuan awal bisnis tercapai. Hal pertama yang dilakukan dalam membuat strategi social media adalah mengidentifikasi . tujuan dan target audiens bisnis. Jika tujuannya adalah untuk awareness atau mengenalkan lebih luas bisnis ke pelanggan baru, maka buatlah konten tanpa embel –embel membeli atau memesan, tetapi lebih ke mengenalkan akun social media, bisa berupa like dan follow. Setelah tujuannya jelas, pahami juga siapa target audiensnya, karena ini berpengaruh pada tone warna desain postingan, sapaan yang digunakan, caption yang ditulis harus sesuai dengan target market. Ini adalah salah satu cara mengatur strategi managemen social media.

Tujuan dan audiens sudah jelas, maka tugas selanjutnya adalah membuat postingan yang sesuai dengan pesan perusahaan, bisa berupa tag line, jargon atau konten pilar yang sudah ditetapkan. Kenapa perlu konsistensi dalam menyampaikan pesan perusahaan? Agar branding perusahaan bisa sampai dan melekat dalam ingatan para audiens, sehingga ketika melihat warna, bentuk desain audiens bisa kenal kalau itu bisnis kita.

Lantas di social media manakah kita akan eksis? Banyak pebisnis yang galau mesti aktif di social media untuk akun perusahaan, kalau jawabannya eksis aja di semua flatform. Walaupun mungkin saat ini, data pengguna flatform tersebut bukanlah audiens yang sesuai dengan perusahaan, tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa tahun ke depan mereka adalah audiens perusahaan. Nah untuk jenis konten di flatform, bisa saja menggunakan konten yang sama asala sesuai dengan tipe flatformnya, Misal flatform berbasis video menggunakan konten yang sama, sangat tidak apa-apa walaupun disarankan menggunakan konten yang berbeda.

 Kreativitas dalam Konten dan Engagemen

Bagaimana konten yang menarik dan bermutu yang bisa diterapkan ke akun perusahaan? Konten yang menarik adalah konten yang relate dengan audiens, punya hook yang menarik, ditampilkan dengan visual yang buat betah. Dalam membuat konten yang menarik, mesti paham apa yang lagi hits, format apa yang sesuai, kapan perubahan format dilakukan. Nah ini semua adalah salah satu jobdesk dari social media managemen.

Konten yang menarik dan relate kuranga ada manfaatnya jika tidak ada interaksi dengan audiens. Untuk menciptakan interaksi ini, dibutuhkan caption yang sesuai dengan tujuan konten. Setidaknya membuat audiens singgah dan memberika like pada akun perusahaan adalah tolah ukur konten yang berhasil memancing interaksi audiensnya.

Konten seperti apa yang mengandung interaksi? Bisa berupa pernyataan this or that, pertanyaan dengan komen, give away atau bahkan kusi lucu-lucuan. Semua format ini tetap harus disesuaikan dengan target audiens dari perusahaan sendiri. Itulah kenapa menjadi social media managemen diharuskan melek terhadap perubahaan pola konten dan tren konten yang disukai.

 Konsistensi dan Kelangsungan

Konten udah cakep, interaksi udah oke, eh posting malah kapan-kapan pas ingat. Please jangan lakukan ini wahai pemilik akun bisnis, Ibaratnya audiens udah tau, kenal dan mulai merasa relate dengan kontennya eh postingannya lama update. Ibarat dalam hubungan nyata, itu ditinggal pas saying-sayangnya.

Konsisten posting bisa meningkatkan kepercayaan terhadap perusahan, apalagi selain konsisten, akun juga ramah menyapa dan membalas setiap interaksi. Konsisten posting bukan berarti harus posting setiap hari kok, bisa saja hanya empat kali seminggu, tapi jangan sampai membuat audiens kehilangannya.

Tapi kan kadang, bisa lupa ya posting, ini biasanya kasus yang terjadi ketika akunnya tidak dikelola oleh social media managemen. Hal ini tetap bukan alasan, karena admin akun bisa melakukan posting an terjadwal, jadi potensi skip postingan bisa diperkecil.

Analisis dan Penyesuaian

Konten yang sudah disebar apakah dilepas begitu saja? Tentu tidak, disinilah tahapan evaluasi dilakukan, mulai melihat jenis postingan mana yang lebih disukai audiens, jam posting mana yang cepat dapat tanggapan audiens. Semua dinilai dan evaluasi.

Tujuannya untuk apa? Tentu untuk bisa membuat strategi yang lebih tepat ke depannya, sehingga pertumbuhan akun lebih cepat. Bukankah tujuan akun bisnis adalah untuk memperluas jangakauan? Maka evaluasi wajib dilakukan.

Evaluasi ini juga bertujuan untuk mengukur seberapa berhasil konten yang dibuat dan bagaimana hasil interaksi yang dihasilkan. Makanya konten yang dibuat tetap harus ada peniliannya, apakah sesuai dengan tujuan bisnis, visi misi bisnis, value bisnis.

Terkesan sepele, walaupun social media memang flatform gratis, tapi dalam mengembangkannya alangkah baiknya mempunyai anggaran tersendiri untuk social media managemen, agar branding bisnis bisa lebih tercapai di social media. Untuk informasi jasa social media, silahkan email ke yang tertera di www.ulfiubis.com, sampai ketemu semoga kita bisa bekerja sama ke depannya.

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *