Ketika melihat suatu produk hanya dari warna, tapi tau dan kenal produk apa,kira-kira kenapa bisa terjadi? Bahkan ada produk yang memang di depan mata tapi nggak kenal, malah baru ngeh ada produk itu? Nah itu adalah satu konsep brand building. Brand building merupakan cara bisnis atau produk untuk selalu diingat pelanggannya, mudah diingat dan selalu menjadi top if mind dari pelanggannya.
Kenapa brand building perlu dalam bisnis? Karena bisnis yang kamu jalankan bukan satu-satunya, bahkan banyak pesaingnya. Gimana mau bersaing dengan yang lain kalau bisnis kamu aja nggak dikenal? Brand building itu sesederhana membuat bisnis kita unik, beda dari yang lain, dan punya value lebih. Sederhana sih teorinya, nyatanya? Ya mikir keras.
Brand building meningkatkan kesan dan citra bisnis
Membangun bisnis berarti membangun kepercayaan pelanggan terhadap bisnis, membuat bisnis dikenal lebih luas oleh pelanggan. Brand building berfungsi untuk memberikan kesan yang baik ke audiens. Bisnis yang dikenalkan secara luas ke audiens harus punya kesan yang mudah diingat tapi positif, inilah tujuan dari brand building. Kesan yang baik akan memberikan efek ke audiens kalau bisnis kita cocok dicoba, mudah dicoba, harga murah tapi berkualitas, kesan – kesan ini akan disesuaikan dengan brand yang akan dibangun bisnis.
Setelah memberikan kesan yang baik, maka akan terbentuk citra yang kuat di benak audiens sehingga bisnis akan mudah diingat. Citra yang kuat dari brand akan mendatangkan audiens yang loyal, audiens yang loyal akan merekomendasikan bisnis kemudian menciptakan tribe yang akan menjadi ujung tombak dari bisnis. Citra dari bisnis memang sangat mempengaruhi audiens untuk membeli produk atau tidak, apalagi dengan jaman digitalisasi, yang pertama kali dilihat pasti social media dari bisnis, maka jika citra dari social medianya positif maka audiens akan suka dan kenali brand lebih dalam.
Brand building membedakan dengan competitor
Bisnis yang dibangun pasti punya competitor, maka brand buiding akan bertugas memberikan pembeda pada bisnis. Misal bisnis yang dijalani adalah fashion, apa yang membuat fashion kita beda dari brand lain? Kenapa pelanggan harus membeli di brand ini? Kalau pelanggan membeli, benefit apa yang didapat? Seperti apa pelayanan dari bisnis ke pelanggan? Beberapa pertanyaan ini bisa menjadi brand building bisnis untuk menjadi pembeda dari competitor. Jawaban dari pertanyaan itu juga akan memberikan keunikan brand sehingga semakin dilirik audiens.
Nilai tambah dari brand menjadi tugas pertama dalam membangubn brand, karena semakin banyak nilai tambah dari brand, semakin sulit competitor untuk bisa bersaing. Nilai tambah bisa berbentuk pelayanan, reward, after sales service atau apapun yang akan membuat audiens merasakan hal yang berbeda dengan brand lain, semakin pelanggan merasa istimewa karena nilai tambah suatu brand, semakin kuat brand yang dibangun.
Membangun koneksi emosional dengan konsumen
Brand yang berhasil adalah brand yang akan dibela mati-matian oleh audiensnya. Pernah tau kan gaga mie versus indomie yang viral? Karena brand story dari gaga mie yang berhasil, membuat para pelanggan merasa emosional sehingga rame-rame order gaga mie, agar produk gaga mie berada di rak atas. Dan sekadar informasi, letak barang berdasarkan rak di supermarket katanya berdasarkan seberapa laris produk. Kebayang ya? Kalau pelanggan udah emosional, pasti akan bela brand mati-matian.
Setalah audiens punya hubungan emosional, tugas selanjutnya dalam membangun brand adalah bagaimana hubungan emosional tersebut bisa bertahan lama dan berkelanjutan. Makanya ada beberapa brand yang membentuk komunitas khusus pengguna produknya, membuat event rutin agar audiens tetap merasa terhubung dengan brand.
Brand building meningkatkan loyalitas pelanggan
Brand yang kat pasti punya pelanggan yang loyal. Ini sudah menjadi hokum alam dalam membangun brand. Makanya walaupun proses membangun brand nggak bisa instan hasilnya, para pebisnis tetap berjuang membangun brandnya. Kenapa? Karena pelanggan yang loyal sangat berharga dalam bisnis.
Ketika kumpulan pelanggan loyal ini disatukan, akan menciptakan basis konsumen yang setia. Kebayang apa yang akan didapatkan oleh brand? Basisi pelanggan setia ini akan dengan senang hati memberikan rekomendasi para pelanggan lain untuk menggunakan brand yang sama. Kalau udah punya basis pelanggan setia ini, brand biasanya akan sustain lebih lama.
Brand yang kuat mendatangkan investasi dan peluang bisnis
Brand yang sudah kuat, akan dilirik para investor karena brand dinilai punya nilai lebih sehingga investor merasa bisnis tersebut layak untuk dikembangkan. Contoh yang paling sering adalah di bisnis kuliner, ketika bisnis semakin autentik, investor biasanya akan berusaha untuk mengenalkan bisnis tersebut ke daerah lain. Disinilah peluang inverstasi dan pengembangan bisnis terjadi, karena apa? Ya karena brand yang sudah kuat tersebut.
Selain dari investor, biasanya brand yang kuat akan mendatangkan peluang kemitraan, karena dinilai bisnis tersebut sudah punya nilai lebih.
Setelah membahas beberapa manfaat dari brand building, apakah masiha ada alasan untuk menunda membangun brand yang kuat? Untuk konsultasi seputar brand building silahkan kontak ke email yang tertera pada website ulfilubis.com.